Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 8, 2012
Indonesia Banyak Gaya!!! Indonesia Banyak Gaya!!! Kembali kita dibuat "bingung" dengan kebijakan pemerintah untuk meminjamkan US$ 1 miliar ke International Monetery Fund (IMF). Pemberian pinjaman itu menurut Agus Martowardojo (Kompas.com, 13/07) merupakan tindak lanjut dari pertemuan G 20 di Meksiko, dimana tujuan pemberian itu ditujukan untuk kekuatan permodalan IMF. Menurut Ichsanuddin Noorsy (Al-Khilafah, 13/7) mengecam keras pemerintah yang mencanangkan memberikan pinjaman satu milyar dolar kepada lembaga IMF sebagai Si Miskin yang tidak tahu diri. Pemerintah yang diwakili oleh Menkeu menyatakan dana yang dipinjamkan bukan berasal dari APBN, tetapi berasal dari cadangan devisa. Kita semesti paham tindakan tersebut tidak tepat dilakukan oleh Indonesia. Alasannya sederhana saja menurut nalar kita apakah tidak aneh, Negara yang selama ini “merengek” kewalahan dan terbebani oleh tingginya subsidi BBM ternyata masih banyak memiliki cadangan uang (devisa) yang belum te
<b>Apa itu Ilmu Ekonomi dan Sistem Ekonomi?</b> Apa itu Ilmu Ekonomi dan Sistem Ekonomi? Pandangan umum Ilmu ekonomi studi yang mempelajari bagaimana orang-perorang atau kelompok menentukan pilihan Lantas kenapa kita harus memilih berbagai sumber daya yang ada? Karena langka alat pemuas kebutuhan atau sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas. Intinya ilmu ekonomi ditujukan untuk dapat memahami bagaimana masyarakat mengalokasikan diantara keterbatasan yang dimiliki. Jadi, apa itu ilmu ekonomi? Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengkaji bagaimana cara mengadakan dan meningkatkan produktivitas harta kekayaan. Lalu bolehkah ilmu ekonomi ini diterima dalam ekonomi islam? Karena harta kekayaan sifatnya ada secara alami serta upaya mengadakan dan meningkatkan produktivitasnya dilakukan manusia secara universal, maka pembahasan tentang ilmu ekonomi merupakan pembahasan yang universal pula sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi. Ole

UMR Sebagai Masalah Ketenagakerjaan

<B> UMR Sebagai Masalah Ketenagakerjaan </B> UMR Sebagai Masalah Ketenagakerjaan Ketika UMR di kota besar tinggi dibandingkan daerah atau kota kecil dan seiring dengan hal tersebut harga barang/bahan pokok meningkat juga. Misalnya saja UMR Cilacap Rp. 600.000 dan UMR Jakarta Rp. 1.500.000. sebenarnya inti permasalahannya itu seperti apa sehingga menimbulkan kemiskinan dan bagaimana cara untuk menanggulangi hal tersebut? Begitulah pertanyaan yang disampaikan kepada penulis ketika mempresentasikan makalah “kemiskinan” di Indonesia. Sebenarnya bagaimana konsep UMR, kenapa harus menggunakan konsep UMR, untuk kepentingan siapa UMR dibuat?, solusi pengentasan masalah ketenagakerjaan. Upah Minimum Regional (UMR) merupakan suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
We’re be represented by the 12,49% We’re be represented by the 12,49% Kita mungkin sudah diwakili oleh orang lain yang menurut Badan Pusat Statistik pada maret 2011 jumlah penduduk miskin di Indonesia berkisar di 12,49% Kita mungkin sudah diwakili oleh kerabat kita yang dikategorikan dalam kategori orang hampir miskin yang berjumlah 29,38 juta jiwa Kita mungkin sudah diwakili oleh rekan kita yang menurut data Jamkesmas orang yang mengantri Raskin berjumlah 76,4 juta jiwa Kemiskinan tetap menjadi ancaman menakutkan di negeri yang kaya raya sumber daya alamnya ini. Memang kita hidup dalam ketidakadilan. Dimana ketika para petani membanting tulang selepas shubuh sampai menjelang maghrib dikadali dengan harga gabah yang murah, para buruh yang diperas keringatnya oleh para pemilik modal bekerja dari pagi sampai larut malam untuk memenuhi target produksi, para guru yang mengajar dengan kesungguhan untuk mencerdaskan anak didiknya tak dihargai dengan wajar jerih payahnya. Nah, siapa